Jumat, 15 Juni 2012

METODE PENELITIAN

BAB III    
METODE PENELITIAN
    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. PLN (Persero) Cabang Kendari, setelah diseminarkan dan disetujui oleh tim penguji seminar proposal pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial.
    Variabel dan Desain Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari atas 2 (dua) yaitu kondisi lingkungan kerja sebagai variabel bebas (X) dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y). Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Adapun desain penelitian tentang hubungan antara kedua variabel dapat digambarkan sebagai berikut :
           

Keterangan :
X = Kondisi lingkungan kerja
Y = Kinerja karyawan



C.  Populasi dan  Sampel Penelitian
    Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono  (2002: 57).
Jadi, populasi merupakan  objek atau subjek yang berada dalam suatu wilayah  dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai atau karyawan yang bekerja pada PT. PLN (Persero) Cabang Kendari diluar dari unsur pimpinan yang berjumlah 148 orang.

Jumlah karyawan berdasarkan jabatan pada PT. PLN (Persero) Cabang Kendari.
N0    Jabatan    Jumlah
(Orang)
1.    Manajer    1
2.    Asisten Manajer APP    19
3.    Asisten Manajer Niaga    23
4.    Asisten Manajer Keuangan    15
5.    Asisten Manajer Pembangkitan    7
6    Asisten Manajer Distribusi    57
7.    Asisten Manajer SDM & Administrasi    22
Jumlah    148
Tabel  2. Sumber: Data PT. PLN (Persero) Cabang Kendari tahun 2012
    Sampel Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu  Hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengan kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Cabang Kendari. sehingga, untuk menghindari adanya distorsi hasil penelitian, pengambilan sampel akan dikerjakan memakai teknik proporsional Random Sampling.
Proporsional random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Sugiyono (2002: 56)
Merujuk pada pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai  berikut:
N_i =  Ni/N .  n       (Sugiono (1999: 67)
Dimana :
n_i = jumlah sampel menurut stratum.
n  = jumlah sampel seluruhnya
N_i=  jumlah populasi menurut stratum
N  = jumlah populasi seluruhnya
Dengan tingkat kepercayaan 90% atau  α = 0,01, maka perhitungan     jumlah sampel dapat dilakukan sebagai berikut:
Hitung dahulu sampel total dengan formula
n  =N/(N.d^2+ 1)           (Rahmat (1998: 82)
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d^2 = presisi yang ditetapkan

       = 148/((148)  .(0,01)+ 1) = 148/2,48  = 59,67 = 60 orang responden

Kemudian dicari pengambilan sampel berstrata denga rumus: N_i =  Ni/N .  n
N0    Jabatan    Jumlah
sampel
(Orang)
1.    Manajer                             = 1: 148 X 60 = 0,41 = 1    1
2.    Asisten Manajer APP        = 19 : 148 X 60 = 7,7 = 8    8
3.    Asisten Manajer Niaga      = 27 : 148 X 60 = 10,94 = 11    11
4.    Asisten Man. Keuangan     = 15 : 148 X 60 = 4,86 = 5    5
5.    Asis. Man. Pembangkitan   = 7 : 148 X 60 = 2,83 = 3    3
6    Asisten Man. Distribus        = 57 : 148 X 60 = 23,11 = 23    23
7.    Asis. Man. SDM & ADM   = 22 : 148 X 60 = 8,91 = 9    9
Jumlah    60
Tabel 3. Jumlah Sampel Penelitian
D.   Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data  dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket.
Angket kondisi lingkungan kerja disusun dengan mengikuti skala Likert namun dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu pada indikator yang dibangun dengan alternatif jawaban adalah SS (sangat setuju), S (setuju), KS (kurang setuju) dan TS (tidak setuju). Untuk pernyataan alternatif jawaban SS diberi skor 4,  alternatif  jawaban S diberi skor 3, alternatif jawaban KS diberi skor 2, alternatif jawaban TS diberi skor 1. Angket ini terdiri dari atas 14 butir pernyataan sehingga secara teori skor maksimal angket adalah 56 (4 x 14) dengan skor terendah angket adalah 14 (1 x 14). Sedangkan Angket Kinerja karyawan disusun dengan mengikuti skala Likert namun dimodifiikasi oleh peneliti dengan mengacu pada indikator yang dibangun dengan alternatif jawaban adalah SS (Sangat setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), dan TS (Tidak setuju). Untuk pernyataan alternatif jawaban SS diberi skor 4,  alternatif  jawaban S diberi skor 3, alternatif jawaban KS diberi skor 2, dan alternatif jawaban TS diberi skor 1. Angket ini terdiri dari atas 6 butir pernyataan sehingga secara teori skor maksimal angket adalah 24 (4 x 6) dengan skor terendah angket adalah 6 (1 x 6).
E.  Instrumen Penelitian
    Instrumen kondisi lingkungan kerja
    Definisi konsep
Yang dimaksud kondisi lingkungan kerja adalah suasana yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi, baik hubungan atasan dan bawahan, maupun hubungan antar sesama karyawan dan kondisi kerja serta fasilitas kantor.
    Defenisi operasional
Yang dimaksud dengan kondisi lingkungan  dalam penelitian ini adalah skor total yang diperoleh karyawan dari kuisioner yang berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja yang mengukur tentang: (1) Hubungan antar pegawai dengan pimpinan (2) Hubungan antar sesama karyawan (3) kondisi kerja dan (4) fasilitas kantor.
    Kisi-kisi Instrumen Kondisi lingkungan kerja
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen kondisi lingkungan kerja
No    Indikator    Butir
Pernyataan    Jumlah
1    Hubungan antar pegawai dengan pimpinan
    1, 2, 3    3
2.    Hubungan antar sesama karyawan    4, 5, 6, 7    4
3.    Kondisi kerja    8, 9, 10, 11    4
4    Fasilitas kantor    12, 13, 14    3
Jumlah    14

    Instrumen Kinerja Karyawan
    Definisi konsep
Kinerja karyawan adalah kemampuan kerja atau prestasi kerja seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya secara berhasil guna dan berdaya guna baik dalam kuantitas maupun kualitas dalam mencapai tujuan organisasi.
    Defenisi operasional
Yang dimaksud dengan kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah skor total yang diperoleh karyawan dari kuisioner yang berkaitan dengan kinerja karyawan yang mengukur tentang : (1) Kualitas kerja dan (2) Kuantitas kerja.
1.    Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Karyawan
No    Indikator    Butir
Pernyataan    Jumlah
1    Kualitas kerja    15, 16, 17    3
2    Kuantitas kerja    18, 19, 20    3
Jumlah    6
Tabel 2. KisI-Kisi Instrumen Kinerja Karyawan

    Teknik Analisis Data

Uji persyaratan analisis:
    Uji normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dengan menggunakan uji chi kuadrat dengan rumus:
X^2=∑▒((∫▒〖fo-〖fe)〗^2 〗)/fe                            (Nurgiantoro,dkk, 2004:111)
Keterangan :
X  = chi-kuadrat
fo  = frekuensi observasi
fe  = frekuensi harapan
    Uji hipotesis penelitian
Uji linieritas data menggunakan uji linier sederhana dengan persamaan regresi sebagai berikut:
Y ̂=a+bX
Dimana :
Y ̂    =     variabel terikat (kinerja karyawan)
X     =     variabel bebas (kondisi lingkungan kerja)
a    =     nilai konstanta
b    =     koefisien regresi yang menggambarkan besar kecilnya pengaruh    variabel X   yaitu kondisi lingkungan kerja  terhadap Y yaitu kinerja karyawan.
Untuk memperoleh nilai b,dengan rumus:
b=(n∑▒〖XY-∑▒〖X∑▒Y〗〗)/(n∑▒X^2 -(∑▒〖X)〗^2 )
Untuk mecari nilai a, menggunakan rumus:
a=(∑▒〖Y-b∑▒X〗)/n
Keterangan :
∑▒X     = jumlah skor variabel X
∑▒Y     = jumlah skor varibel Y
∑▒XY   = jumlah hasil kali skor variabel X dan Y
n         = jumlah sampel
Uji linieritas regresi menggunakan rumus:
F_hitung=(RJK(TC))/(RJK(G))
Keterangan :
RJK(TC)     = Rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok
RJK(G)     = Rata-rata jumlah kuadrat galat
Dengan langkah-langkah :
    Menghitung JK(TC) = k-2
    Menghitung JK (G) = n-k
    Menghitung JK (b/a) = 1
    Jumlah kuadrat sisa JK(S) = n-2
Dengan kriteria pengujian :
    Jika F_hitung>F_tabel pada taraf signifikan α = 0,05, maka ada hubungan antara variabel kondisi lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan
    Jika F_hitung<F_tabel pada taraf signifikan α = 0,05, maka tidak ada hubungan antara variabel kondisi lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan
Selanjutnya untuk melihat ada atau tidaknya hubungan positif antara variabel kondisi lingkungan kerja dengan kinerja karyawan dilakukan uji korelasi product moment dengan rumus:
r_xy=(n(∑▒XY)-(∑▒X)(∑▒Y))/√({n(∑▒X^2 )-(∑▒〖X)〗^2 }{n(∑▒〖Y^2)-(∑▒〖Y)〗^2 〗} )
Keteranagn :
r_xy    = koefisien korelasi
∑▒X    = jumlah skor variabel X
∑▒Y    = jumlah skor variabel Y
∑▒XY    = jumlah hasil kali skor X dan Skor Y
∑▒X^2     = jumlah skor variabel X yang dikuadratkan
∑▒Y^2     = jumlah skor variabel Y yang dikuadratkan
n    = jumlah sampel
Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara variabel kondisi lingkungan kerja dan variabel kinerja karyawan, maka dilakukan uji-t dengan rumus:
t_hitung=(r√(n-2))/(1-r^2 )
Keterangan :
t_hitung    = Keberartian koefisien regresi
r    = koefisien korelasi
n    = jumlah sampel
1    = bilangan konstanta
Kriteria pengujiannya adalah :
Jika t_hitung>t_tabel pada taraf signifikan α = 0,05, maka ada hubungan antara variabel kondisi lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan
Jika t_hitung≤t_tabel pada taraf signifikan α = 0,05, maka tidak ada hubungan antara variabel kondisi lngkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan
     Hipotesis Statistik
H0 : xy = 0 tidak ada hubungan positif yang signifikan antara variabel kondisi lingkungan kerja  dengan variabel kinerja karyawan
H1 : xy > 0 ada hubungan positif yang signifikan antara variabel kondisi lingkungan kerja  dengan variabel  kinerja karyawan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar