Minggu, 03 Juni 2012

PERAN DAN FUNGSI KRITIK SASTRA


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Dunia sastra yang pada zaman sekarang bisa dikatakan hampir tereliminir. Butuh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan sastra. Karya sastra yang bermunculan di permukaan merupakan salah satu bentuk dari berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu ataupun bentuk seni, akan tetapi sastra juga menjadi salah satu unsur kebudayaan dalam sebuah peradaban. Sastra dan budaya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk menyelami lebih jauh berapa besar fungsi sastra dalam realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya, terlebih dahulu kita membenahi hakikat sastra. Namun dalam makalah ini, penulis tidak akan memaparkan secara jelas tentang hakikat sastra.
Dua hal yang harus diperhatikan oleh segilintir orang yang bergelut di dunia sasra termasuk di antaranya kritikus sastra, sastrawan dan penikmat sastra adalah pertama; seberapa besar sastra diminati oleh realita. Kedua; sebarapa tingginya nilai sastra itu sendiri yang berupa makna, amanat dan fleksibilitas dari karya tersebut.
Kritik sastra yang berfungsi sebagai agen control sastra dan karya sastra dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk lebih meningkatkan kredibilitas terhadap sastra. Hubungan yang erat antara kritik sastra dan cabang studi sastra lainnya, yaitu teori sastra dan sejarah sastra. Teori sastra mempelajari secara mendalam dan teoritis tentang hakikat sastra, dasar-dasar sastra dan lainnya dan sejarah sastra mempelajari perkembangan sastra dari awal munculnya sastra hingga perkembangan yang terakhir. Sedangkan kritik sastra mengeksplorasi suatu karya sastra dengan menafsirkan, menganalisis dan memberikan penilaian.[1]
Meskipun pengertian kritik sastra memiliki perbedaan satu sama lain, akan tetapi batasan pengertian kritik sastra akan membawa kita ke dalam fungsi kritik sastra itu sendiri. Sekelumit fungsi kritik sastra yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kritik sastra akan berfungsi setelah melewati tiga tahapan, yaitu di antaranya interpretasi (penafsiran), analisis (penguraian), dan evaluasi (penilaian).[2]

  1. Tujuan
Suatu karya sastra yang diciptakan oleh seorang sastrawan akan memiliki nilai yang lebih berkualitas karena pengaruh dari kritik sastra. Hasil penguraian kritik sastra akan memudahkan pembaca dalam memahami karya sastra. Sehingga pembaca akan membuat suatu kesimpulan sementara tentang karya tersebut apakah termasuk fiksi ataupun nonfiksi.
Adapun tujuan penulis dalam makalah ini adalah untuk terus menerus berupaya menjelaskan tentang fungsi serta peran kritik sastra dalam mempelajari studi kritik sastra. Selain itu penulis ingin memberikan dorongan sekecil apapun agar kritik sastra dapat mendorong perkembangan karya sastra dengan bebarapa penjabaran tentang fungsi kritik sastra yang akan dijelaskan dalam makalah ini. Sehingga kritik sastra dapat memberikan jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang timbul dari pembaca setelah menikmati suatu karya sastra.
Karya sastra tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa didukung oleh dua unsur lainnya yang telah disebutkan oleh penulis sebelumnya, yaitu sejarah sastra dan yang paling utama dalam perkembangan karya sastra adalah kritik sastra. Karena semakin banyak kritikan terhadap sebuah karya, maka akan ditentukan secara kuantitatif nilai karya sastra tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar